Sudah Beres atau Belum yang Penting Bisa Nonton deh

Di suatu hari yang tenang kala itu, tiba-tiba muncul tweet yang mengabarkan bahwa film keluaran Hollywood tidak akan lagi tayang di Indonesia. Heh? bercanda pasti.., pikir saya waktu itu. Selama ini saya memang menikmati seni pertunjukan terutama dalam bentuk film. Menurut saya, media seperti ini lebih mudah diserap untuk kalangan apapun. Tidak terkecuali bagi orang yang tidak gemar membaca. Film membantu memvisualisasikan informasi tulisan kedalam tayangan audio visul yang menarik, sehingga kegiatan seperti ini bisa disebut dengan membaca pasif.

Industri film yang berkembang sampai saat ini menurut saya sangat imajinatif. Secara tidak langsung, orang bisa tiba-tiba mendapatkan ide dari sesuatu. Bila sesuatu tersebut sudah terkemas sedemikian imajinatifnya, maka ide yang timbul bisa jadi melebihi kreativitas yang telah ada.

Bukan bermaksud membandingkan karya sineas dalam dan luar negeri, tetapi saya sendiri masih cenderung pergi ke bioskop untuk menikmati film-film impor ketimbang film lokal sendiri. Ini memang masalah selera. Kalau mau bicara tentang kecintaan terhadap produk dalam negeri, harusnya mencakup juga tindakan seperti pembajakan musik dan lagu musisi lokal yang dengan seenaknya diupload secara bebas di dunia maya. Read the rest of this entry